Laporan Aksi Perubahan PKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan
teknologi informasi sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat, dimana kebutuhan
untuk peningkatan pelayanan harus
menjadi perhatian penting bagi pemerintah dalam berbagai tingkatan karena saat
ini masyarakat sebagai pembayar pajak menuntut pelayanan yang baik, penyediaan
pelayanan yang optimal tersebut juga sebagai bentuk akuntabilitas pemerintah.
Fenomena ini menuntut perubahan organisasi sektor pemerintahan dari dilayani
menjadi melayani.
Kondisi umum yang
terjadi saat ini di Kecamatan Jonggol adalah belum optimalnya Kinerja
Organisasi dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan umum. Hal ini tertuang
dalam LAKIP Kecamatan Jonggol tahun 2019 terdapat faktor kegagalan yaitu: a)
Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai, b) Belum
optimalnya kualitas sumberdaya pegawai, c) Masih kurangnya kualitas dan
kuantitas sarana kerja, d) Belum akuratnya data mata pencaharian penduduk, e)
Belum akuratnya data masyarakat menurut agamanya Belum, f) akuratnya data
klasifikasi umur penduduk, g) Belum akuratnya data murid/siswa diseluruh
tingkatan, h) Belum akuratnya data jumlah perusahaan dan pelaku usaha, i) Belum
akuratnya data wajib KTP dan j) Belum akuratnya data administrasi pertanahan.
Merujuk kondisi
tersebut maka sangat diperlukan langkah-langkah untuk menyelesaikan
permasalahan sehingga Kecamatan Jonggol mampu menunjukan sebagai organisasi
yang berkinerja tinggi, maka Aksi Perubahan ini menjadi salah satu upaya untuk
mewujudkannya.
Mengacu pada Visi
RPJMD Kabupaten Bogor periode 2018-2023 adalah sebagai berikut: “TERWUJUDNYA KABUPATEN BOGOR TERMAJU,
NYAMAN DAN BERKEADABAN”.
Dalam rangka pencapaian visi yang
telah ditetapkan dengan emperhatikan kondisi dan permasalahan yang serta
tantangan kedepan dan memperhitungkan peluang yang di miliki maka ditetapkan 5
(Lima) misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan
masyarakat yang berkualitas;
2. Mewujudkan
perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan;
3. Mewujudkan
tata kelola pemerintahan daerah yang baik;
4. Mewujudkan
pembangunan daerah yang merata. berkeadilan dan berkelanjutan;
5. Mewujudkan
kesalehan sosial;
Berpedoman
terhadap visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bogor yaitu mewujudkan Kabupaten
Bogor yang Maju, Nyaman dan Berkeadaban. Serta mengacu pada misi ke-tiga yaitu:
Mewujudkan
tata kelola pemerintahan daerah yang baik. Maka dipandang perlu
melakukan upaya menuju tata kelola
pemerintah yang baik termasuk pelayanan masyarakat di dalamnya, sehingga perlu
didukung oleh penatausahaan kantor yang optimal sehingga dapat mendukung
peningkatan kinerja organisasi. Hal ini juga terkait dengan tugas fungsu
Sekretaris Kecamatan secara umum, yaitu
membantu Camat dalam pengelolaan ketatausahaan Kecamatan, dengan fungsi
sebagai berikut:
a. Pengkoordinasian
penyusunan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan kecamatan
b. Pengelolaan
rumah tangga, tata usaha dan kepegawaian kecamatan
c. Pengumpulan,
pengolahan dan analisa data kecamatan
d. Pengelolaan
keuangan kecamatan
e. Pelaksanaan
fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Berdasarkan Tugas pokok dan fungsi
tersebut maka target kinerja yang akan dicapai adalah optimalisasi
penatausahaan kantor kecamatan dalam upaya menuju kinerja organisasi kecamatan.
Dalam Rangka
pencapaian tujuan, disamping dengan program Pancakarsa dan Budaya organisasi
Gercep (Gerak Cepat), khusus di Kecamatan Jonggol menetapkan Budaya organisasi
yaitu BERKAH (BERDAYA, EKONOMIS,
RELIGIUS, KOMUNIKATIF, AMAN DAN HARMONIS).
Berdasarkan
uraian diatas maka Aksi Perubahan yang
dilakukan adalah penerapan Green Office dalam penatausahaan Kecamatan Jonggol.
2.
Tujuan
dan Manfaat Aksi Perubahan
Terkait dengan
pelaksanaan Aksi Perubahan tersbut, tujuannya dalah :
a. Tujuan
Jangka Pendek, membangun komitmen
bersama tentang penatausahaan kantor yang berwawasan lingkungan dan
langkah-langkah dalam mewujudkan efisiensi pemakaian sumber daya (Air, Listrik
dan ATK)
b. Tujuan
Jangka Menengah, Membuat desain penataan ruang kerja yang mendukung kinerja
pegawai
c. Tujuan
Jangka Panjang yaitu MengembangkaN program dengan pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Sumber Daya Manusia dalam mewujudkan kantor berwawasan lingkungan yang
berkelanjutan.
Sehingga
manfaatnya adalah:
· Manfaat
jangka pendek
a. Adanya
aksi dan dokumen komitmen bersama pegawai Kecamatan Jonggol terhadap penerapan
Green Office.
b. Tersusunnya
dokumen berupa buku pedoman penerapan Green Office Kecamatan Jonggol.
c. Adanya
peningkatan pengetahuan terkait penanggulangan dan pemanfaatan sampah bagi seluruh
pegawai kecamatan melalui sosialisasi
d. Adanya
langkah-langkah penghematan dalam pemakaian ATK dalam kegiatan administrasi.
e. Melakukan
langkah-langkah penghematan sumber daya air dan listrik.
·
Manfaat jangka menengah:
a. Adanya
desain baru untuk penataan ulang kantor kecamatan Jonggol.
b. Dapat
melaksanakan desain ulang kantor Kecamatan Jonggol sesuai dengan desain yang
sudah ditetapkan.
·
Manfaat jangka panjang:
a. Pemanfaatan
Teknologi Informasi untuk peningkatkan efisiensi dalam penggunaan ATK
b. Melakukan
pengembangan Sumber Daya Manusia dalam upaya mewujudkan kantor berwawasan lingkungan
secara berkelanjutan.
3.
Rencana
Kegiatan Aksi Perubahan
Rencana
Kegiatan Aksi Perubahan dibuat dalam bentuk tahapan atau Milestone yaitu
terdiri dari:
a.
Persiapan dan Perencanaan
b.
Pembuatan komitmen Bersama
c.
Pembentukan Dukungan
d.
Pembuatan Dokumen Buku Pedoman
e.
Tahapan Implementasi (tahap awal) Green
Ofiice berupa penghematan ATK, Air dan
Listrik serta penataan ruang dan luar ruangan kantor Kecamatan Jonggol
BAB II
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN AKSI
PERUBAHAN
1.
Membangun
Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi
Membangun
integritas dan akuntablitas kinerja saat ini sudah menjadi keharusan bagi organisasi
pemerintahan, karena sebagai organisasi pelayanan publik dituntut untuk bekerja
secara baik dan melayani masyarakat secara optimal
Untuk membangun
integritas dan akuntabilitas semua anggota organisasi atau seluruh pegawai
salahsatunya adalah diperlukan Kepemimpinan yang efektif. Gaya atau perilaku kepemimpinan yang relatif
relevan saat ini dengan perkembangan tersebut adalah kepemimpinan
Transformasional. Kepemimpinan model ini adalah kepemimpinan yang mengembangkan
seluruh potensi dari pengikut untuk dapat mencapai apa yang menjadi tujuan
organisasi guna meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Ciri-ciri atau
faktor yang menunjukan kepemimpinan Transformasional dalam organisasi adalah
sebagai berikut:
1.
Idealized
Influence(II), berpengaruh ideal,
pemimpin transformasional berperilaku dengan cara yang memungkinkan
mereka untuk menjadi panutan bagi pengikut mereka
2.
Inspirational
Motivation (IM), Motivasi Inspirasional. Pemimpin transformasional berperilaku
dengan cara yang memotivasi dan menginspirasi.
3.
Intellectual
Stimulation (IS), Stimulasi Intelektual. Pemimpin transformasional merangsang
upaya pengikut mereka untuk menjadi inovatif dan kreatif.
4.
Individualized
Consideration (IC), Pertimbangan Individual, pemimpin transformasional
memberikan perhatian khusus pada kebutuhan setiap pengikut individu untuk pencapaian
dan pertumbuhan dengan bertindak sebagai pelatih atau mentor.
Maka
dalam aksi perubahan ini, Team Leader mencoba mengimplementasikan dalam program
Aksi Perubahan Green Office, sebagai
berikut:
·
Membangun
Integritas Organisasi
Untuk
membanun integitas organisasi, hal yang dilakukan dalam tahapan aksi perubahan
adalah:
a.
Pada
persiapan, yaitu, Team Leader menyampaikan ide dasar Aksi Perubahan untuk
mempengaruhi pegawai sebagai upaya mewujudkan integritas dalam organisasi yaitu
dalam proses pembentukan tim kerja aksi perubahan, yaitu dengan menyampaikan
ide gagasan terkait aksi perubahan untuk meningkatkan kinerja organisasi,
sehingga anggota tim dapat memahami maksud dan tujuan aksi perubahan yang akan
dilaksanakan.
Pada tahap ini Team Leader melakukan pemaparan ide-ide dasar dari
kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari rencana aksi perubahan, maksud dan
tujuan, serta langkah-langkah strategis dalam mewujudkan aksi perubahan di
hadapan para pegawai kecamatan. Sehingga para pegawai mendapat gambaran umum
tentang aksi yang akan dilaksanakan di Kantor Kecamatan Jonggol khususnya dalam
penatausahaan kecamatan sebagai area perubahan yang direncanakan.
Komunikasi antara pegawai dengan team leader terjadi dalam tahapan ini,
muncul-pertanyaan-pertanyaan dari para pegawai bagaimana apa saja yang harus
dilaksnaakan, kemudian terjadi dialog interaktif, memberi saran dan masukan
agar kegiatan ini berjalan lancar dan sesuai tujuan yang diharapkan untuk
perbaikan organisasi. Sehingga kemudian disepakati untuk menyusun tim kerja
dari pegawai dengan harapan seluruh kegiatan berjalan dengan efektif, hal ini
menunjukkan terdapat komitmen yang baik dari para pegawai terhadap peningkatan
kinerja organisasi, dalam hal ini team leader berperan sebagai pemeimpin yang
dapat mempengaruhi (Idealised Influenze) juga berperan meningkatkan antuasiasme
dengan upaya memotivasi ( Inspirational
Motivation) kepada pegawai dalam bentuk paparan. Dengan demikian para pegawai
dapat menerima dengan seksama gagasan aksi perubahan dan bersedia
melaksanakannya dalam tugas pekerjaan sehari-hari sebagai bagiam dari membangun
integritas sebagai seorang pegawai terhadap unit kerjanya.
b.
Langkah-langah
Pembuatan Draft dan Pembahasan .
Pelaksanaan tahap ini melibatkan pegawai untuk untuk menyampaikan ide-ide
kreatif hal ini terjadi dalam pembuatan draft seperti draft naskah SK tim
kerja, pada tahap ini kesepakatan yang dicapai untuk membangun sebuah tim kerja
dalam pelaksanaan menunjukan integritas terhadap organisasi sebagai bentuk
kemauan untuk terlibat dalam kegiatan dab bekerja dalam sebuah tim.
c.
Kegiatan
membangun Integritas, dilakukan oleh team Leader Pada saat pembahasa draft buku panduan. Team leader memberikan
kebebasan kepada pegawai khusunya tim kerja untuk memunculkan ide kreatif dalam
pembuatan draft kemudian secara inovatif diimplementasikanya. Pada tahapan ini
masing-masing pegawai dituntut berfikir cermat dan akurat dalam melihat permasalahan di lingkungan kerja masing-masing,
melakukan analisis terhadap kemungkinan pemecahan masalah berupa alaternatif
penyelesaian masalah yang kemudian diaplikasikan ke dalam draft-draft dokumen
yang disesuaikan dengan ruang lingkup tujuan dan sasaran kegiatan aksi
perubahan. Fungsi Team Leader adalah mengarahkan agar diskusi berjalan lancar
dan memberi kebebasan berpendapat dalam setiap rapat pembahasan serta
memberdayakan kemampuan masing-masing anggota tim sesuai dengan kemampuannya da
mendorong pegawai mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
d.
Pada tahapan
berikutnya, yaitu penandatangan komitmen bersama, semua pegawai menandatangani di format yang sudah
dibuat/disiapkan, semua pegawai mencermati dan kemudian mebubuhkan tanda tangan
sebagai bentuk komitmen tertulis secara kolektif untuk mendukung melaksanakan
dan akan saling mengingatkan dalam implementasinya. Penandatanganan secara
bertahap sesuai dengan kondisi dan kehadiran pegawai mulai dari pimpinan yaitu
Camat, para Kasi/Kasubbag dan seluruh pegawai memberikan tandatangan didalam
baner yang sudah cetak. Ini menjadi langkah strategis pertama yang menjadi awal
kegiatan Green Office agar bisa menjadi pengungkit keberhasilan pelaksanaanya
yaitu terbentuknya Komitmen Organisasi, Komitmen Pimpinan dan Komitmen
Pegawai/karyawan. Dengan demikian menjadi bukti bahwa Team Leader berupaya membangun integritas pegawai yang dimulai
dari tingkat pimpinan sampai ke tingkat pegawai paling bawah untuk memiliki
komitmen yang kuat dalam meningkatkan kinerja organisasi.
e.
Membangun
integritas selanjutnya adalah dalam proses penyusunan
buku panduan, yaitu Team leader memberikan transfer perilaku analitik dalam
mencermati data dan dianalisis menjadi draft panduan. Selama proses ini pegawai
berusaha secara cermat mengambil berbagai sumber dari tulisan relevan dengan konsep yang akan dibuat dan
secara cermat dimodifikasi dalam bentuk yang sesuai dan aplikatif sesuai dengan
situasi dan kondisi nyata di Kantor Kecamatan Jonggol.
Kegiatan Berikutnya adalah dengan mengadakan rapat pembahasan, pada
tahapan ini, mentor memberikan arahan secara umum untuk pembuatan pedoman yang
sesuai dengan tujuan dan kondisi yang diharapkan. Pada langkah ini, Team
Leader, menyampaikan secara menyeluruh tentang buku panduan ini, dan
selanjutnya setiap pegawai diberikan kesempatan untuk mengkritisi dan
memberikan saran masukan untuk menyempurnakan buku panduan ini sesuai dengan
pengetahuan dimiliki setiap pegawai. Maka tahap ini siapapun berhak
mengeluarkan pendapatnya yang dituangkan dalam buku yang akan menjadi pedoman
bersama, dengan demikian buku ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk
perbaikan organisasi menuju organisasi yang berkinerja tinggi melalui penerapan
Green Office.itas selanjutnya adalah pada saat proses penyusunan buku
panduandilakukan oleh Team Leader pada saat proses pembuatan buku panduan.
f.
Upaya
membangun integritas dalam tahapan pelaksanaan, yaitu meliputi:
1) Pengaturan
ruangan dan perbaikan kabel-kabel, Team Leader memberikan kesempatan kepada
semua pegawai untuk melaksanakan kegiatan sesuai kondisi di ruang masing
sehingga kemudian membuat ruangannya menjadi nyaman
2) Melakukan
upaya penghematan dengan mengganti lampu yang rusak dengan lampu hemat energi
(LED), kegiatan ini melibatkan anggota tim kerja, transfer keteladanan
ditunjukan untuk memberi pemahaman untuk bertindak hemat dan cermat.
3) Kegiatan
berikutnya adalah melaksanakan kegiatan konservasi air yaitu dengan pembuatan
lubang biopori/sumur resapan, penanaman pohon di sekitar area kantor kecamatan,
dilakukan secara gotong royong oleh pegawai. Selain itu degan memanfaatkan
barang yang ada, dilakukan pembuatan isntalsi sederhana berupa penampungan air
AC untuk cadangan air yang bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau
kegiatan pembersihan lainnya. Upaya ini diharapkan menjadi awal pemebentukan
kesadaran akan pentingnya pelestarain lingkungan dan meningkatkan kecermatan
dalam mencari sumber-sumber alternatif penyediaan air dan energi.
4) Langkah
selanjutnya adalah melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai, hal ini adalah
sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman para pegawai dalam
melaksanakan Green Office sehingga diharapkan mampu merealisasikan dalam
kegiatan sehari-hari, ini merupakan transfer pengetahuan.
5) Langkah
terakhir, Team Leader mengadakan rapat evaluasi, yaitu melakukan pembahasan
terkait permasalahan yang terjadi, kemudian semua anggota tim diajak untuk
menganalisis permasalahan tersebut dan mencari jalan pemecahan masalah.
Dari kegiatan ini dicapai kesepakatan
untuk perbaikan pada saat pelaksanaan di periode jangka menengah agar kegiatan
Green Office ini menjadi lebih baik, lancar dan berkesinambungan
Seluruh kegiatan dari mulai
perencanaan kegiatan, pembuatan draft, pembahasan dan diskusi-diskusi dan
pelaksanaan kegiatan diikuti dengan baik berjalan lancar dan antusias diikuti
oleh semua pegawai di setiap tahapan, telah menunjukan bahwa sejauh ini telah
terbangun integritas dari seluruh pegawai terhadap proses perbaikan kinerja
organisasi. Konsistensi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sudah disepakati
bersama dan dituangkan dalam aturan berupa surat keputusan dan buku panduan
sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja individu dan organisasi, telah
menunjukan terbangunnya integritas
terhadap organisasi dalam hal ini kantor Kecamatan Jonggol.
· Membangun
Akuntabilitas Kinerja Organisasi
Upaya membangun akuntabilitas
kinerja organisasi yang diterapkan dalam aksi perubahan oleh Team Leader
melalui Green Office adalah sebagai berikut:
1. Membangun
transparansi, kegiatan ini dilakuan oleh pada tahapan perencanaan, yaitu Team
Leader secara terbuka menyampaikan ide dan gagasan tentang rencana aksi
perubahan Green Office, termasuk alokasi anggaran yang diperlukan untuk
membiayai kegiatan ini, kemudian
dilakukan diskusi yang secara terbuka melibatkan seluruh pegawai sehingga
sehingga tercapai kesepakatan-kesepakatan yang diketahui dan selanjutnya
dilaksanakan bersama-sama.
2. Membangun
sistem dan prosedur, tahapan ini secara
bersama dilakukan oleh Team Leader dengan anggota tim untuk membuat buku
panduan sebagai pedoman pelaksanaan yang merupakan dokumen formal berupa
dokumen buku panduan yang merupakan bentuk sistematis dan prosedur penerapan Green Office.
3. Partisipatif,
kegiatan ini tertuang dalam tahapan membuat dan membahas draft seperti darft
surat keputusan, draft dukungan dan komitmen, draft buku panduan. Setiap
kegiatan dalam tahapan-tahapan tersebut telah memberikan kesempatan setiap
pegawai untuk berpartisipsi aktif menyampaikan saran, ide dan gagasan sebagai
bagian dari proses pengambilan keputusan. Bentuk partisipasi aktif juga ditunjukan
dalam pelaksanaan kegiatan yang semuanya melibatkan seluruh pegawai dari mulai
membuat komitmen sampai pada saat implementasinya dalam kegiatan menata
ruangan, melakukan langkah konsevasi air,
ikut dalam kegiata sosialisasi, hemat dan cermat dalam penggunaan sumber
daya.
4. Monitoring,
evalausi dan langkah tindak lanjut yaitu team Leader melakuan monitoring
terhadap pelaksanaan kegiatan, kemudian dilakukan pembahasan atau evaluasi
dengan melibatkan seluruh pegawai sehingga diketahui kendala atau permasalahan
yang terjadi dalam setiap tahapan. Hasilnya berupa kesepakatan untuk
peningkatan atau perbaikan ke depan dalam tahapan jangka menengah dan jangka
panjang.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban,
semua kegiatan tersebut dilengkapi atau dilampiri dengan dokumen pendukung
sebagai bagian dari membangun akuntabilitas kinerja.
Integritas
|
2.
Mengelola
Budaya Organisasi
Budaya
Organisasi adalah sekumpulan nilai dan norma yang penting dan diyakini bersama
sebagai pengarah perilaku anggota organisasi untuk berbuat maupun tidak berbuat
sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sehinggga
nilai-nilai dan norma atau azas-azas ini dapat menjadi salahsatu pedoman bagi
seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari.
Budaya
organisasi ini perlu dikembangkan agar setiap orang secara sadar dan menjadi
bagian dalam kehidupan organisasi yang tertanam di setiap individu untuk
menampilkan performa dalam pencapaian tujuan organisasi.
Kecamatan
Jonggol secara internal telah menetapkan Budaya Organisasi dalam slogan BERKAH
yaitu Berdaya, Ekonomis, Religius, Komunikatif, Aman dan Harmonis, maka sejalan
dengan hal tersebut, hal-hal yang dilakukan Team Leader dalam aksi perubahan
untuk mengeloa budaya organisasi dalam penerapan Green Office dalam
penatausahaan kecamatan adalah sebagai berikut:
· Budaya
berdaya atau pemberdayaan pegawai
dimana hal ini tercermin dalam kegiatan :
a) Pembuatan
Draft-draft dokumen mulai dari dokumen surat keputusan, draft dokume kimitmen
dan dukungan stakeholder, draft buku panduan, draft rencana kerja tim, yaitu
pegawai dibiasakan untuk bisa atau memiliki kemampuan sendiri, cerdas dan
berfikir kreatif/inovatif dalam melaksanakan tugas, menterjemahkan ide dasar
yang telah diberikan untuk dikembangkan secara terbuka dalam bentuk konsep
surat atau dokumen atau rencana aksi dlam program Green Office. Bagian ini juga
menuntun pegawai untuk berfikir cerdas, analitik dalam menyelesaikan
permasalahan atau tugas pekerjaan sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi.
Sehingga melalaui kegiatan Green Office ini sebagai langkah awal agar pada
setiap kesempatan, pegawai melakukan hal yang ama, keratif/inovatif, berfikir
analitik dalam menyelesaikan setiap pemasalahan yang terjadi dalam tugas
pekerjaannya sesuai dengan tugas pokok masing-masing pegawai.
b) Pemberdayaan
pegawai ini juga berlaku dalam hal melaksanakan pekerjaan dalam tahapan
pelaksanaan, yaitu pegawai mampu melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja,
seperti pada saat pembuatan lubang biopori, penanaman pohon, pembuatan
instalasi pemanfaatna air AC, penataan ruang dan penempatan bunga di
ruang-rungan kerja telah yang berjalan sesuai jadwal yang telah disepakati
bersama tanpa harus menunggu perintah secara langsung atau tanpa harus selalu
dihadiri langsung oleh atasan.
· Budaya
ekonomi, atau hemat dan cermat
a) Budaya
ekonomis atau bertindak hemat dan cermat adalah dalam hal penggunaan anggaran
atau keuangan kantor, peralatan, serta dalam hal pemanfaatan waktu. Melalui
kegiatan Green Office ini budaya hemat dan cermat ini diwujudkan dalam tahap
pelaksanaan Green Office yaitu:
Penghematan energi yaitu dengan membiasakan pegawai untuk melakukan penghematan penggunaan lampu, menggunakan listrik sesuai keperluan, menggunakan AC secara bijaksana dan mempergunakan air bersih tidak berlebihan. Dengan upaya ini dan terus di adovaksi melalui penempelan stiker di setiap ruang kerja diharapkan tumbuh kesadran para pegawai untuk selalu berlaku hemat dan cermat dalam mempergunakan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian diharapkan agar penggunaan anggaran untuk keperluan pembayaran Listrik dan Air dapat dikurangi secara logis.
Penghematan energi yaitu dengan membiasakan pegawai untuk melakukan penghematan penggunaan lampu, menggunakan listrik sesuai keperluan, menggunakan AC secara bijaksana dan mempergunakan air bersih tidak berlebihan. Dengan upaya ini dan terus di adovaksi melalui penempelan stiker di setiap ruang kerja diharapkan tumbuh kesadran para pegawai untuk selalu berlaku hemat dan cermat dalam mempergunakan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian diharapkan agar penggunaan anggaran untuk keperluan pembayaran Listrik dan Air dapat dikurangi secara logis.
b) Budaya
hemat dan cermat juga diterapkan dalam
hal pemakaian kertas dan ATK lainnya, yaitu dengan melakukan pencetakan dua
sisi untuk konsep-konsep surat, penggunaan kertas bekas untuk catatan-catatan
atau informasi-infornasi informal, serta pemanfaatan teknologi informasi berupa
surat elektronik dalam kegiatan administrasi perkantoran.
c) Perilaku
cermat juga ditanamkan dalam kegiatan pemilahan sampah, yaitu pegawai
dibiasakan cermat memilah sampah sesuai jenisnya, untuk kemudian ada yang bisa
dimanfaatkan atau harus dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah, kecermatan
ini diperlukan untuk memilih mana yang masih berdaya guna dan yang tidak,
secara tidak langsung hal ini membudayakan hemat dan cermat dalam penggunaan
waktu dan peluang sebagai uaya meningkatkan efisiensi dalam hal peningkatan
kinerja organisasi agar berjalan lebih optimal.
· Budaya religious, penerapan Green Office juga
menuntun perilaku religius atau taat beragama dengan langkah nyata yaitu dengan
menerapkan prinsip kebersihan dalam diri pribadi dan lingkungan, bersikap bijak
dalam memanfatkan sumber daya seperti energy dan air, menyayangi lingkungan
sekitar dan tidak berlebihan alam penggunaan uang untuk hal-hal yang tidak diperlukan, disisi lain
pemanfaatan segala sesuatu yaitu kertas dan
sampah plastik menunjukan bentuk ketaatan beragama sebagai bentuk rasa
syukur.
· Budaya
Komunikatif, perilaku komunikatif
dalam prosesnya adalah berupa team leader selalu mengadakan dialog dalam setiap
proses pembahasan kegiatan dimulai dari kegiatan perencanaan merancanh komitmen
dan dukungan, penyusunan buku panduan
sampai pada saat evaluasi untuk menentukan langkah tindak lanjut
· Harmonis,
untuk membangun keharmonisan semua pegawai, Team Leader selalu mengajak semua
pegawai terlibat secara aktif dan bekerja bersama-sama sebagai sebuah tim
bergotong royong dalam setiap tahapan penerapan Green Office
3.
Membangun
Jejaring dan Kolaborasi
Jejaring kerja
yang dibangun dalam aksi perubahan ini meliputi:
a.
Membangun jejaring dengan stakeholder
internal, yaitu menyatukan pandangan dan langkah bersama untuk mewujudkan
kinerja organisasi yang optimal melalui penerapan manajemen Green Office dalam
Penatausahaan Kantor Kecamatan Jonggol.
1) Mentor,
mempunai peran yang sangat besar karena menjadi pengambil keputusan terbesar
dalam pelaksanaan Green Office.
2) Anggota
Tim Kerja, mempunyai peran yang sangat besar dalam merencanakan, merancang,
finalisasi dan pelaksanaan kegiatan.
3) Pegawai
Kecamatan, berperan sangat besar sebagai pemberi saran/masukan dan implementasi
Green Office.
b.
Membangun jejaring dengan stakeholder
Eksternal, terdiri atas;
1)
Stakeholder pimpinan atas yaitu
melakukan komunikasi untuk mendapatkan dukungan yaitu dari Asistem Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat Setda kabupaten Bogor selaku pembina urusasan
pemerintahan umum pada seluruh kecamatan di Kabaupaten Bogor yang memberikan
arahan pokok tentang penyelenggaraan pemerintahan kecamatan yang baik dan
melayani. Berperan besar dalam dukungan administratif dalam mewujudkan Aks
Perubahan Green office.
2)
Stakeholder pimpinan atas yang
menyangkut urusan teknis, yaitu mendapatkan dukungan dari Kepala Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, yang menangani urusan teknis
penyelenggaraan kebersihan dan lingkungan hidup di Kabupaten Bogor yang
memberikan arahan terkait hal-hal umum yang menyangkut membangun kantor yang
ramah lingkungan. Perannya besar dalam membantu baik secara teknis maupun
administrative.
3)
Stakeholder Koordinator pembinaan
kewilayahan yaitu dari Kepala Bagian
Administrasi Pemerintahan, yang merupakan koordinator pembinaan dan pelaksanaan
pemerintahan di wilayah kecamatan, yaitu memberikan arahan terkait teknis
penyelenggaraan tata kelola kecamatan yang yang baik sesuai dengan ketentuan
perundag-undangan. Perannya cukup dalam hal memberikan arahan dan fungsi
koordinasi dalam pelaksaan aksi perubahan.
4)
Stakeholder pelaksana teknis di wilayah
kecamatan yang melaksanakan teknis kesehatan yaitu dukungan dari Kepala
Puskesmas Jonggol, Balekambang dan Sukanegara, dukungan ini untuk mendukung dan
memberikan pemahaman pentingnya
penciptaan suasana kantor yang sehat, nyaman dan terjamin keamananannya.
Perannya cukup dalam hal menambah wawasan dalam perilku bersih dan sehat bagi
pegawai kecamatan.
5)
Stakeholder dari pelaksana teknis
kebersihan di wilayah Kecamatan Jonggol, yaitu Dukungan dari Kepala UPT
Pengeloaan sampah Wilayah II. Dukungan ini sangat diperlukan untuk mendukung
kegiatan Green Office yaitu untuk membantu melaksanakan kebersihan lingkungan
(pengangkutan sampah residu yang tidak dapat didaur ulang) di kantor dan
wilayah Kecamatan Jonggol pada umumnya, Berperan cukup besar dalam membantu
mewujudkan kebersiahan dan keindahan lingkungan.
6)
Stakeholder Profesional dari kalangan
perguruan tinggi adalah dalam meberikan masukan ide dalam buku pedoman Green
Office dan memberi tambahan pemahaman terhadap pegawai bagaimana pentingnya dan
manfaat penerapan Green Office dalam lingkungan perkantoran. Perannya besar
untuk penyempurnaan dokumen buku panduan dan peningkatan wawasan bagi pegawai.
7)
Stakeholder kelompok masyarakat dari
kalangan praktisi pembaharuan energi dan pemanfaatan limbah, yaitu berbagi
pengalaman teknis pengolahan limbah/sampah untuk kemanfaatan lingkungan dan
pembaharuan energi alternatif bagi masyarakat. Perannya cukup karena memberikan
saran dan masukan terkait pelaksanaan kegiatan Green office
BAB
III
DESKRIPSI
HASIL KEPEMIMPINAN AKSI PERUBAHAN
1.
Capaian
dalam Perbaikan Kinerja Organisasi
Capaian dari
aksi perubahan untuk perbaikan kinerja organisasi, adalah sebagai berikut:
a. Tahapan
(milestone) Membentuk Tim Kerja Green Office
Tabel 1
Kegiatan
Milestone 1
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Tempat
|
Bukti/Evidence
|
Ket
|
1
|
Rapat
Persiapan dengan stakeholder internal tentang penjelasan rencana aksi
perubahan
|
Senin, 23
Maret 2020
|
Aula Kantor
Kecamatan Jonggol
|
1. Undangan
Rapat
2. Daftar
hadir
3. Notulen
Rapat
4. Dokumentasi
|
Terlaksana
|
2
|
Konsultasi
dengan mentor
|
Senin, 23
Maret 2020
|
Ruang Camat
Jonggol
|
Dokumentasi
|
Terlaksana
|
3
|
Penyiapan
draft Surat Keputusan Tim Kerja aksi perubahan
|
Jumat, 27 Maret
2020
|
Ruang
Sekretariat Kecamatan Jonggol
|
Draft SK Camat
|
Terlaksana
|
4
|
Finalisasi
Surat Keputusan Tim Kerja Aksi Perubahan
|
30 Maret
2020
|
Ruang Kerja
Camat Jonggol
|
Dokumen SK Camat tentang Tim
Kerja Aksi Perubahan yang sudah di tandatangani
|
Terlaksana
|
Uraian:
Pada
tahapan ini, seluruh pegawai diperkenalkan dengan konsep awal penerapan
manajemen Green Office di perkantoran, telah disepakati bahwa dalam
pelaksanaannya harus melibatkan seluruh pegawai dan untuk efektitas pelaksanaan
setuju untuk dibentuk tim kerja yang melibatkan setiap seksi yang ada di
Kecamatan Jonggol, dengan Penanggung Jawab adalah Camat Jonggol sekaligus
mentor, kemudian Ketua tim (Team Leader) adalah Sekretaris Kecamatan yang
memimpin pelaksanaan kegiatan, kemudian dibantu oleh anggota yang terdiri dari
para kasubbag dan para kasi ditunjang dengan staff dibawahnya masing-masing.
Tim Efektif ini yang menjadi motor penggerak untuk mengoperasionalkan Green
Office dalam kegiatan perkantoran sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Pembahasan
dalam persiapan awal Green Office memperlihatkan terdapat pemahaman yang baik
dari seluruh pegawai, mereka sangat mendukung semua kegiatan untuk mewujudkan
suasana kantor yang nyaman, bersih dan sangat mendukung karena selain mendukung
efisensi anggaran juga mendukung pelestarian lingkungan. Hal yang sederhana
yang bisa mereka lakukan adalah dengan kesediaan untuk menghemat pemakaian
energi, air dan mencoba melakukan penghematan dalam penggunaan kertas. Masukan
atau saran dari pegawai terhadap kegiatan ini diakomodir untuk kemudian
dijadikan bahan dan selanjutnya dituangkan dalam rencana kerja Green Office
yang merupakan bagian dari surat keputusan yang dibuat yang mencakup tahapan
kegiatan.
Dukungan
yang sama juga diberikan oleh pimpinan dalam hal ini Camat Jonggol/sebagai
mentor didalam rapat tersebut dan secara khusus pada saat konsultasi langsung
dengan memberikan arahan secara umum penerapan Green Office diantaranya dengan,
meningkatkan penghijauan dan pembentukan Bank Sampah sebagai bentuk nyata peran
serta pegawai untuk mengurangi sampah plastik. Hal ini sejalan dengan kebijakan
Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mewujudkan Kabupaten Bogor ANTIK (Asri Tanpa
Plastik).
Untuk
memperkuat pelaksanaan sekaligus mendorong agar tim kerja dapat melakukan
tugasnya masing-masing secara efektif maka dituangkan dalam Surat Keputusan
Camat (SK) Tim Kerja Green Office yang merupakan norma hukum bagi pelaksanaan
kegiatan atau formalisasi Green Office di Lingkungan Kecamatan Jonggol.
Seluruh
kegiatan yang terlaksana dalam tahapan ini menunjukan bahwa team leader telah
memberikan ide dasar dan mempengaruhi pegawai lainya sehingga bisa memahami
maksud dan tujuan dari aksi perubahan yang akan dilaksanakan serta dapat
memberikan pemahaman tentang perlunya pelaksanaan kegiatan Green Office di
Kecamatan Jonggol sehingga mampu mempengaruhi pegawai dapat melaksanakan
langkah-langkah menuju pelaksanaan green office. Dengan demikian telah dapat
menunjukan bahwa seluruh pegawai merasa terlibat dalam upaya memperbaiki kinerja
organisasi artinya telah mengembangkan integritasnya terhadap organisasi dalam
hal ini kondisi Kecamatan Jonggol yang lebih baik untuk membangun juga
akuntabilitas kinerja dalam tata kelola pemerintahan dan memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
b. Tahapan (milestone) Membangun Dukungan dari Stakeholder
Tabel
2.
Kegiatan
Milestone 2
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Tempat
|
Bukti/Evidence
|
Ket
|
1
|
Penyiapan
Draft Surat Pernyataan Dukungan
|
Rabu,
1 April 2020
|
Ruang
Sekretariat
Kecamatan
Jonggol
|
Draft Surat pernyataan dukungan
|
Terlaksana
|
2
|
Finalisasi
dan Penandatanganan Dokumen Surat
Pernyataan Dukungan
|
Minggu ke-1
sampai Minggu ke-3 Bulan April 2020
|
Ruang
OPD/Dinas/UPT/Instansi terkait
|
1. Dokumen
Surat pernyataan Dukungan
2. Dokumentasi
|
Terlaksana
|
Uraian:
Pada
tahap ini, adalah membangun komitmen dukungan dari stakeholder terhadap
kegiatan Green Office yang akan dilaksanakan di Kecamatan Jonggol, yang pertama
adalah dengan memberikan kesempatan kepada anggota tim kerja untuk memberikan
masukan terhadap draft tertulis dukungan dari stakeholder terkait, hal ini
menunjukan team leader dalam menggali potensi pegawai untuk memberikan ide-ide
dan mengimplementasikannya.
Kedua
pelaksanaan atau realisasi dalam upaya mendapatkan dukungan dari stakeholder
terkait, terdiri dari:
1. Asissten
Pemerintahan dan Sosial
2. Kepala
Dinas Lingkungan Hidup
3. Kepala
bagian Administrasi Pemerintahan
Sebagai unsur pimpinan dan fungsi
koordinasi, untuk membentuk komitmen pimpinan dalam mendukung kegiatan
perbaikan kinerja organisasi melalui aksi perubahan Green Office. Pelaksanaanya
adalah dengan memaparkan semua rencana kegiatan Green Office yang akan
dilaksanakan di Kecamatan Jonggol, dengan langkah ini didapat dukungan dari
unsur pimpinan dan mendapat saran masukan diantaranya dari Asissten
Pemerintahan dan Kesra yang berharap kegiatan ini dilaksanakan dengan baik dan
diharapkan dapat menjadi contoh untuk kegiatan yang sama di kecamatan lain.
Adapun dari Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selain dukungan tertulis,
akan mendukung secara teknis sesuai kemapuan dan bidangnya dalam mewujudkan
kantor yang ramah lingkungan yaitu dengan memberikan dukungan staff atau
pegawai yang ditugaskan untuk memberikan sosialisasi, meskipun untuk pengadaan
prasarana dan sarana tempat sampah untuk pemilahan belum bisa direalisasikan
karena alasan anggaran yang belum tersedia untuk saat ini. Ketiga komitmen
dukungan ini sangat berarti bagi team leader sebagai bukti yang yang menunjukan
akuntabilits komunikasi yang baik sehingga pimpinan dapat memahami hal yang
disampaikan dan kemudian menyatakan komitmen dukungan terhadap rencana kerja
dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi tempat bekerja.
Komitmen dukungan selanjutnya
adalah dari stakeholder pendukung di tingkat Kecamatan yaitu dari:
1) Kepala
UPT Pengelolaan Sampah
2) Kepala
Puskesmas (Puskesmas Jonggol, Balekambang dan Sukanegara)
Kedua Instansi ini adalah sebagai
unsur penunjang langsung di wilayah kecamatan yang dapat memberikan dukungan
teknis yaitu dari dari UPT Penglolan Sampah dalam hal kebersihan lingkungan dan
dukungan dari Puskesamas berupa dukungan pembinaan bagi peningkatan kesehatan
dan keselamatan kerja.
Semua dukungan dan komitemn dari
stakeholder yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung tertuang dalam
surat dukungan terlampir.
c.
Tahapan
(milestone) Membangun komitmen bersama
seluruh pegawai.
Tabel
3.
Kegiatan
Milestone 3
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Tempat
|
Bukti/Evidence
|
Ket
|
1
|
Pembuatan
konsep draft pembentukan Komitmen
|
Senin, 6
April 2020
|
Kecamatan
Jonggol
|
Draft Dokumen Komitmen bersama
|
Terlaksana
|
2
|
Pembahasan
untuk Finalisasi Draft Komitmen bersama
|
Selasa, 7
April 2020
|
Kecamatan
Jonggol
|
1. Surat
undangan
2. Daftar
hadir
3. Notulen
rapat
4. Dokumentasi
|
Terlaksana
|
3
|
Pengarahan
dan Penandatanganan Komitmen bersama
|
9 April s.d
30 April 2020
|
Ruang Aula
kecamatan Jongggol
|
Dokumentasi
|
Terlaksana
|
Uraian:
Kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk membangun
kesadaran dari seluruh pegawai untuk melaksanakan kegiatan Green Office di
Kecamatan Jonggol dan yang paling penting adalah untuk meningkatkan kesadaran dalam
perilaku di kantor yang bersih, sehat, dan efisien sebagai bagian dari kinerja
individu dan peningkatan kinerja organisasi.
Langkah yang dilakukan adalah dengan membuat draft
awal pembentukan komitmen, yaitu diskusi dalam kelompok tim kerja untuk mendesain bagaiamana bentuk yang mudah dan efektif,
sehingga pembentukan komitmen ini akan selalu diingat dan menjadi bagian dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari. Maka dicapai kesepakatan dalam diskusi kelompok
tersebut dibuat dalam bentuk baner yang berisi pernyataan dukungan yang nanti
akan ditandatangani oleh seluruh pegawai dan ditempatkan di dinding ruangan
yang mudah dilihat sehingga akan menginagtkan akan komitmen yang sudah dibangun
bersama untuk nantinya secara sukarela melaksanakan isi komitmen tersebut
sebagai bagian dari pelaksanaan tugas masing-masing. Team Leader memberikan
kesempatan kepada semua anggota tim dan para pegawai untuk memberikan saran dan
masukan dalam desain dan tata cara yang baik untuk konsep pembentukan komitmen
bersama ini.
Langkah yang utama dari tahapan ini adalah
penandatanganan, yaitu semua pegawai menandatangani di format yang sudah
dibuat/disiapkan, semua pegawai mencermati dan kemudian mebubuhkan tanda tangan
sebagai bentuk komitmen tertulis secara kolektif untuk mendukung melaksanakan
dan akan saling mengingatkan dalam implementasinya. Penandatanganan secara
bertahap sesuai dengan kondisi dan kehadiran pegawai mulai dari pimpinan yaitu
Camat, para Kasi/Kasubbag dan seluruh pegawai memberikan tandatangan didalam
baner yang sudah cetak.
Ini menjadi langkah strategis pertama yang menjadi
awal kegiatan Green Office agar bisa menjadi pengungkit keberhasilan
pelaksanaanya yaitu terbentuknya Komitmen Organisasi, Komitmen Pimpinan dan
Komitmen Pegawai/karyawan. Dengan demikian menjadi bukti bahwa Team Leader
berupaya membangun integritas pegawai
yang dimulai dari tingkat pimpinan sampai ke tingkat pegawai paling bawah untuk
memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kinerja organisasi.
d.
Tahapan
(milestone) Membuat Buku Panduan Green Office
Prose
pembuatan buku pandun terdiri dari tiga kegiatan sebagaimana dalam tabel
berikut:
Tabel
4.
Kegiatan
Milestone 4
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Tempat
|
Bukti/Evidence
|
Ket
|
1
|
Membuat
Draft Buku Panduan Green Office
|
Senin, 13
April 2020
|
Kecamatan
Jonggol
|
Draft awal Buku Panduan Green
Office
Dokumentasi
|
Terlaksana
|
2
|
Melakukan
Rapat Pembahasan terkait draft Buku Panduan
|
Selasa, 14
April 2020
|
Aula
Kecamatan Jonggol
|
1. Surat
Undangan
2. Daftar
Hadir
3. Notulen
4. Dokumentasi
|
Terlaksana
|
3
|
Finalisasi
Buku Panduan Green Office
|
Jumat, 17
April 2020
|
Kecamatan
Jonggol
|
Dokumen Final Buku Panduan
Green Office
|
Terlaksana
|
Uraian:
Sebagai tuntunan bagi seluruh pegawai dan bahan
kebijakan untuk pelaksanaan kegiatan, maka secara formal dilakukan dengan
proses penyusunan Buku Panduan Green Office. Buku ini secara formal sebagai
bentuk norma tertulis yang menjadi arah atau lebih tepatnya buku ini
sebagai peta bisnis proses (business
process) penerapan Green Office di Kecamatan Jonggol.
Langkah awal adalah dengan membuat draft buku
panduan, pada tahapan ini Team Leader memberikan gagasan awal untuk kemudian
anggota tim aksi perubahan memberikan gagasan lain untuk pengembangan ide
tersebut. Selain masukan dari anggota tim kerja, draft buku panduan tersebut
mengutip dari sumber-sumber lain berupa buku-buku dan jurnal yang relevan
dengan konsep Green Office sehingga menunutun pegawai untuk membiasakan membaca
dan menganalisis dan mengambil inti yang relevan dengan konsep yang akan dibuat
dan secara cermat dimodifikasi dalam bentuk yang sesuai dan aplikatif sesuai
dengan situasi dan kondisi nyata di Kantor Kecamatan Jonggol.
Kegiatan Berikutnya adalah dengan megadakan rapat
pembahasan, pada tahapan ini, mentor memberika arahan secara umum untuk
pembuatan pedoman yang sesuai dengan tujuan dan kondisi yang diharapkan. Pada
langkah ini, Team Leader, menyampaikan secara menyeluruh tentang buku panduan
ini, dan selanjutnya setiap pegawai diberikan kesempatan untuk mengkritisi dan
memberikan saran masukan untuk menyempurnakan buku panduan ini sesuai dengan
pengetahuan dimiliki setiap pegawai. Maka tahap ini siapapun berhak
mengeluarkan pendapatnya yang dituangkan dalam buku yang akan menjadi pedoman
bersama, dengan demikian buku ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk
perbaikan organisasi menuju organisasi yang berkinerja tinggi melalui penerapan
Green Office.
Selaian rapat pembahasan, untuk penyempurnaan buku
panduan tersebut, maka secara virtual (WFH Karena COVID 19) dilakukan
konsultasi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah seperti PUPR dan DLH
serta tenaga ahli/professional salasatunya Dosen UKSW Semarang (Penulis Buku
Green Office) untuk memberikan saran teknis juga kajian ilmiah sesuai dengan
bidang tugasnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk membangun jejaring kinerja
kemudian membangun kolaboarasi antar instansi yang bertujuan agar terjadi
kesinambungan dalam pekerjaan dan meningkatkan koordinasi agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan baik.
e.
Tahapan (milestone) Melaksanakan
kegiatan green Offiice tahap awal/efisiensi sumber daya.
Kegiatan-kegiatan
implementasi Green Office dalam penatausahaan kecamatan adalah sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 5
Kegiatan
Milestone 5
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Tempat
|
Bukti/Evidence
|
Ket
|
1.
|
Melakukan
pengaturan ulang tata letak meubeler, kabel-kabel listrik dalam ruang kerja
kantor
|
Jumat, 17
April 2020
|
Kantor
Kecamatan Jonggol
|
Dokumentasi
|
Terlaksana
|
2
|
Melakukan
penggantian lampu yang rusak dengan lampu hemat energy
|
Senin, 20
April 2020
|
Kantor
Kecamatan Jonggol
|
1. Dokumen
hasil pendataan
2. Dokumentasi
|
Terlaksana
|
3
|
Melakukan
Advokasi penghematan energy dan air melalui pemasangan Stiker
|
Selasa, 21
April 2020
|
Kantor
Kecamatan Jonggol
|
1. Contoh
Stiker
2. Dokumentasi
|
Terlaksana
|
4
|
Melakukan
konservasi air melalaui pembuatan lubang Biopori, penanaman pohon dan
pembuatan Instalasi Air AC
|
Kamis, 23
April 2020
|
|
Dokumentasi
|
Terlaksana
|
5
|
Uji coba
penghematan kertas dengan pemanfaatan kertas bekas untuk catatan internal dan
pemanfaatan Teknologi informaasi (surat elektronik)
|
Minggu
ke-1s.d. Minggu Ke III bulan Mei 2020
|
Kantor
kecamatan
|
1. Contoh
pemakaian kertas bekas
2. Contoh
(screenshoot) Surat elektronik
|
Terlaksana
|
6
|
Sosialisasi
Green Office bagi seluruh pegawai
|
Rabu, 6 Mei
2020
|
Virtual
dengan Zoom meeting
|
1. Surat
Undangan Peserta
2. Surat
Permohonan Narasumber
3. Daftar
hadir peserta dan Narasumber(Virtual)
4. Bahan
Sosialisasi
5. Notulen
6. Dokumentasi
|
Terlaksana
|
7
|
Evaluasi
pelaksanaan Green Office
|
Senin, 11
Mei 2020
|
Aula
Kecamatan
|
1. Surat
Undangan
2. Daftar
Hadir
3. Notulen
4. Dokumentasi
|
Terlaksana
|
Uraian:
Tahapan ini merupakan realisasi
dari tahapan sebelumnya dan apa yang telah disepakati tahap sebelumnya,
bentuknya berupa kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan pada periode jangka
pendek, sebagai berikut:
1. Pengaturan
ruangan dan perbaikan kabel-kabel yang kurang baik menajdi lebih tertib. Team
Leader memberikan arahan kepada anggota tim kerja untuk melakukan kegiatan ini
dengan melibatkan pegawai yang secara teknis faham tentang instalasi dan teknik
kelistrikan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyaman
serta keselamatan pegawai dalam bekerja menjalankan pekerjaannya yang berkaitan
dengan sumber-sumber kelistrikan serta menghindari kemungkinan kelebihan beban
listrik dan mengurangi resiko hubungan listrik singkat yang dapat menjadi
pemicu kebakaran. Untuk kenyamanan di tiap ruangan adalah dengan penempatan
bunga hidup di ruang kerja dan pelayanan, yang berfungsi sebagai sirkulasi
udara serta meningkatkan kenyamanan ruang bekrja dan ruang pelayanan.
2. Melakukan
upaya penghematan dengan mengganti lampu yang rusak dengan lampu hemat energi
(LED), kegiatan ini melibatkan anggota tim kerja untuk melakukan pendataan
kondisi lampu yang rusak dan dapat secara teknis diganti untuk kemudian
dilakuan pengadaan dan pemasangan sesuai kebutuhan penerangan.
3. Melakukan
advokasi kepada seluruh pemakai ruangan kantor khususnya para pegawai untuk
bertindak hemat dan cermat dalam penggunaan energi. Team Leader mengarahkan
untuk membuat stiker mengenai penghematan listrik dan air. Tim kerja aksi
perubahan mengimplementasikan dalam draft stiker kemudian disepakati dan dicetak
sesuai kebutuhan. Langkah berikutnya adalah dengan menempelkan stiker tersebut
pada tempat-tempat yang sesuai dan mudah dilihat, sehingga diharapkan menjadi
tanda pengingat untuk melaksanakan upaya-upaya penghematan di lingkungan/ruang
kerja masing-masing pegawai.
4. Kegiatan
berikutnya adalah melaksanakankegiatan konservasi air yaitu dengan pembuatan
lubang biopori/sumur resapan, penanaman pohon di sekitar area kantor kecamatan,
dilakukan secara gotong royong oleh pegawai. Selain itu degan memanfaatkan
barang yang ada, dilakukan pembuatan isntalsi sederhana berupa penampungan air
AC untuk cadangan air yang bisa dimanfaatkan untuk menyitam tanaman atau
kegiatan pembersihan lainnya. Upaya ini diharapkan menjadi awal pemebentukan
kesadaran akan pentingnya pelestarain lingkungan dan meningkatkan kecermatan
dalam mencari sumber-sumber alternatif penyediaan air dan energi.
5. Kegiata
yang dilakukan sacara bertahap adalah dengan melakukan ujicoba penggunaan
kertas bekas untuk catatan informal dan mencoba melakukan pencetakan dua sisi
juga memanfaatkan teknologi informasi berupa surat elektronik (surel) dalam
pembuatan draft/konsep surat dinas. Hal ini dilakukan sebagai upaya
peneingkatan efisiensi anggaran teruatam dalam penghematan kertas dan ATK.
Efisensi anggaran dengan penghematan ATK ini adalah bagian dari membanguan
akuntabilitas kinerja organisasi juga sebagai upaya meningkatkan budaya kerja
“ekonomi” (hemat dan cermat).
6. Langkah
selanjutnya adalah melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai, hal ini adalah
sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman para pegawai dalam
melaksanakan Green Office sehingga diharapkan mampu merealisasikan dalam
kegiatan sehari-hari. Untuk kegiatan ini, Team Leader berinisatif menghadirkan
nara sumber (secara virtual) yang berkompeten di bidangnya. Narasumber yang
dihadirkan yaitu:
a) Pemateri
I: Dr. Agus Sugiarto, S.Pd, MM
(Dosen UKSW Semarang/penulis buku Green Office), dengan judul :Green Office:
Kantor Berkonsep Ramah Lingkungan
b) Pemateri
II: Kolonel Dr.Ir. Yanif Dwi Kuntjoro
(Masyarakat Jonggol/ Pengelola BUMDes Singasai Mandiri Energi/Dosen Unhan),
dengan judul; Pemanfaatan limbah/sampah menjadi Energi Alternatif untuk
Mendukung Ketahanan Energi dan Pangan
c) Pemateri
III: Drg Nugrahardani (Kepala
Puskesmas Balekambang-Jonggol), dengan tema Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
untuk mendukung Green Office
d) Pemateri
IV: Ibu Nur haryanti (Kasi di Bidang
Pengelolaan Sampah DLH Kab. Bogor) dengan judul:Pengolahan dan Pemanfaatan
Sampah di Lingkungan Kantor Pemerintah Kabupaten Bogor
Dengan narasumber dan
materi yang disampaikan sedikit banyaknya telah memberikan peningkatan
pemahaman kepada seluruh pegawai tentang konsep Green Offiice dan
langkah-langkah pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan Kantor
Kecamatan Jonggol.
7. Langkah
terakhir dalam tahapan (milestone) ini adalah dengan melakukan Evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan. Team leader mengadakan rapat dengan angggota tim
kerja untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Diskusi dilakukan
untuk mengetahui kendala apa saja yang terjadi dalam prosesnya di periode jangka pendek tersebut. Hasilnya adalah berupa
kesepakatan untuk perbaikan pada saat pelaksanaan di periode jangka menengah
agar kegiatan Green Office ini menjadi lebih baik, lancar dan berkesiambungan.
2.
Manfaat
Hasil Aksi Perubahan
Aksi perubahan
yang dilakukan di Kecamatan Jonggol dapat bermanfaat terutama dalam jangka
pendek sebagai berikut:
a.
Bagi
Organisasi;
1. Menumbuhkan
komitmen bersama pegawai untuk bersama-sama
menerapkan prinsip-prinsip kantor yang ramah lingkungan. Hal ini
tercermin dalam bentuk komitmen bersama serta langkah-langkah yang dilaksanakan
pada tahapan pelaksanaan penghematan.
2. Dapat
menumbuhkan dan mengembangkan budaya
organisasi sesuai dengan moto Jonggol Berkah, yaitu berdaya (kreatif&
inovatif), ekonomis (cermat dan efisien), religious (bertaqwa dan mentaati
aturan yang berlaku), komunikatif (kerjsama) dan harmonis (kebersamaan dalam
mencapai tujuan). Situasi ini tercermin dalam gotong royong kegiatan pembuatan
biopori/sumur resapan yang dilakukan secara bersama-sama pegawai Kecamatan
Jonggol
b.
Bagi
Masyarakat;
1. Mendapat
kenyamanan dan keamanan dalam mendapatkan pelayanan yaitu dengan adanya
testimoni warga masyarakat/perangkat desa
yang menilai terjadi perubahan dalam situasi kantor yang lebih hijau,
nyaman dan terlihat lebih rapih juga bersih, pendapat atau testimony terlampir
2. Mendapatkan
pelayanan yang prima dari kinerja pegawai yang optimal, kondisi ini juga
mempengaruhi kinerja pegawai seperti dalam kinerja melayanai masyarakat, hal
ini terbukti dalam testimoni masyarakat dalam menerima pelayanan yang lebih
baik yang dilakukan oleh pegawai kecamatan sebagaimana testimony terlampir.
3.
Pelaksanaan
Manajemen Resiko Aksi Perubahan
Kendala yang dihadapi dalam aksi perubahan:
Tabel 6.
Kendala
dan Mengatasinya
Identifikasi
Permasalahan (Risk Identification)
|
Analisis Risiko(Risk Analysis)
|
Mengatasi risiko(Risk Treatment)
|
1. Kendala Internal, masih belum terbiasa melaksanakan penghematan
2.
Perilaku yang belum disiplin terhadap kebersihan dan pemilahan sampah
|
1.
Pemakaian energi
dan air yang masih besar
2.
Masih terdapat sampah yang dibuang dengan
sembarangan dan tidak pada tempatnya
|
1. Team leader memberi contoh tauladan dalam pelaksanaan penghematan
2. Melakukan pembinaan intensif
dengan merancang penghargaan kepada pegawaiyang berperilaku bersih, rapih dan
sehat.
|
3. Kendala anggaran dalam berbagai kegiatan seperti:
·
Pengadaan tempat sampah
·
Pengadaan tanaman dalam
ruangan
·
Alat dan bahan
konservasi air
|
Menghambat
kegiatan Green Ofiice sehingga tidak seluruhnya tepat sesuai perencanaan
|
1. Melakukan swadaya
2. Memanfaatkan sumberdaya yang ada (menggunakan barang-barang/peralatan
bekas pakai yang tidak digunakan)
|
4. Perilaku Masyarakat yang bekum sadar akan kesehatan dan kebersihan
lingkungan
|
Masih terdapat
sampah yang sembarangan dan tidak pada tempatnya
|
Melakukan sosialisasi lebih intensif
|
Kendala
yang dihadapi menjadi evaluasi juga dalam pelaksanaan untuk jangka menengah dan
panjang, Team Leader mengidentifikasi untuk kemudian selanjutnya merancang
model pembinaan yang intensif termasuk rencana pemberian hukuman dan
penghargaan bagi pegawai, sehingga akan ada motivasi kepada para pegawai dalam
pelaksanaan kegiatan Green Office ini.
4.
Keberlanjutan
Aksi Perubahan
Keberlanjutan
aksi perubahan dalam jangka menengah dan jangka panjang berdasarkan hasil
evaluasi pelaksanaan jangka pendek adalah sebagai berikut;
a.
Jangka
menengah:
1.
Melakukan tata guna lahan untuk
konservasi air dan pembuatan instalasi pengolahan air hujan.\ sesuai dengan
buku panduan
2.
Melaksanakan desain ulang penataan
kantor untuk menambah kenyamanan dan kesehatan pegawai dan masyarakat
3.
Melaksanakan pengaturan tata letak
sesuai dengan desain yang telah dibuat.
Komitmen keberlanjutan Aksi
Perubahan ini tertuang dalam bentuk rencana aksi atau rencana tindak lanjut
sebagai hasil evaluasi kegiatan pada periode sebelumnya. Hal ini juga diperkuat
dengan komitmen dari pimpinan dalam hal ini Camat sebagai Mentor untuk
konsisten mendukung kegiatan dimaksud yang antara lain menyampaikan perintah
untuk melaksanakan penghijauan di seluruh area Kecamatan Jonggol dan segera
membangun Bank Sampah sebagai upaya mengurangi dampak buruk penggunaan plastik.
Komitmen ini terwujud dalam bentuk dukungan dan memo/catatan dari Camat Jonggol
sebagaimana terlampir.
b.
Jangka
Panjang:
v Melakukan
upaya penghematan dengan membangun aplikasi berbasis Teknologi Informasi dalam
penghematan energi dan ATK guna menunjang akuntabilitas penggunaan anggaran
dan optimalisasi kinerja organisasi
secara keseluruhan.
v Melakukan
pengembangan SDM pegawai Kecamatan Jonggol melalui bintek/pelatihan dalam
penguasaan Teknologi Informasi untuk sinkronisasi pelaksanaan penerapan
Teknologi Informasi yang telah/akan dibangun.
Untuk mendukung rencana jangka
panjang tersebut terwujud dalam komitmen organisasi berupa dukungan anggaran di
tahun 2021 dalam hal pembangunan system aplikasi e-office yang tertuang dalam
dokumen pr- RKA Kecamatan Jonggol tahun
2021 (terlampir), selain itu tetap diadakannya anggaran pemeliharaan kebersihan
dan perbaikan kantor secara rutin dan berkala. Artinya dengan dimasukkannya
rencana ini dalam sebuah dokumen anggaran menunjukan keseriusan pemangku
kepentingan di Kecamatan untuk secara formal mendukung pelaksanaan dan
pengembangan Green Office.
BAB
III
KESIMPULAN
Penerapan konsep
manajemen Green Office sebagai sebuah Aksi Perubahan merupakan upaya
optimalisasi penatausahaan kantor Kecamatan Jonggol tujuan pokoknya adalah
peningkatan kinerja organisasi menjadi organisasi yang berkinerja tinggi.
Konsep Green
Office yang diawali dengan pembentukan komitmen bersama adalah untuk menunjukan
bahwa semua pegawai secara umum siap mendukung kegiatan ini yang dituangkan
dalam dokumen tertulis sebagai perwujudan dari tiga komitmen pokok dalam
penerapan Green Office yaitu Komitmen Pimpinan, Komitmen Organisasi dan Komiten
Pegawai, dimana ketiga pilar ini diharakan menjadi pengungkit keberhasilan
penerapan Green Office di Kecamatan Jonggol.
Langkah
selanjutnya adalah pembuatan buku panduan, proes ini dipandang sebagai upaya
membuat aturan atau norma yang fomal untuk menjadi dasar dan arah kebijakan
serta pelaksanaan Green Office di Kecamatan Jonggol, sehingga dengan dokumen
tertilis ini dapat menjadi ketentuan yang dapat dijadikan pedoman pengambilan
keputusan dalam langkah-langkah realisasinya. Dengan melibatkan unsur intern
dan stakeholder luar buku panduan ini disusun sebagai upaya pemberdayaan bagi
pegawai untuk dapat terlibat secara aktif dan sukarela dalam prose pengambilan
keputusan juga sebagai upaya dari Team Leader menkoordinasikan sebagai bentuk
pengembangan dan kolaborasi dengena instansi lain agar program dan kegiatan
berjalan dengan baik.
Kemudian pada
tahapan pelaksanaan Green Office dilakukan langkah-langkah nyata dalam
penerapan komitmen yang telah dipokirkan bersama dan disepakati. Kegiatannt
meliputi perbaikan ruang kantor agar lebih aman dan nyaman, konservasi air
sebagai upaya mewujudkan pelestarian lingkungan, penghematan energi, air dan
ATK, sosialisasi kepada pegawai untuk peningkatan pemahaman dan terahir dilakukan
evaluasi untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaannya. Dari hasil evaluasi ini
ditentukan rencana langkah tindak lanjut untuk menjamin pelaksanaan tetap
berjalan dan perbaikan di masa yang akan datang.
Kegiatan ini
terus diupayakan untuk berjalan secara berkelanjutan, hal ini sudah dunjukan
dalam komitmen organisasi melalui dokumen anggaran yang ditujukan untuk
membiayai kegiatan pada periode jangka panjang yaitu pengembangan aplikasi
e-office sebagai upaya mewujudkan Green Office yang berkesinambungan dengan
Teknologi Informasi.
Semua proses ini
terlaksana sesuai tahapan dan sudah dirasakan manfaatnya bagi organisasi
yaitu terbentuknya komitmen bersama dan
pengembangan budaya organisasi dalam rangka menuju organisasi berkinerja
tinggi. Namun demikian namun masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya, untuk
hal tersebut maka Team Leader berupaya untuk melakukan perbaikan agar kegiatan
berjalan baik dengan lancar.
sangat menginspirasi, terima kasih sudah berbagi.
BalasHapusok..terima kasih kembali..sudah mengunjungi blog ini
Hapus