UMKM DALAM MELEWATI KRISIS ( Kajian Literatur Ketahanan Usaha di Masa Pandemi Covid 19)
Abstracs
Entrepreneurs in
the MSME sector experienced quite a big shock when the social restriction
policy in the context of handling the Covid 19 pandemic was implemented.
Many
businesses are out of business due to not being able to operate normally.
However,
empirical conditions there are MSMEs
that survive and are able to develop their business by taking advantage of
opportunities. Policy
support to reduce the impact of the crisis through financial assistance, tax
relaxation and credit at least managed to help MSMEs survive. But the other
hand business resilience is needed, namely the power to adapt to busisness
environmental and able to get out of the crisis like pandemic Covid 19. In
practice, managers or entrepreneurs try to always be optimistic, develop cooperation
and innovate in products, marketing by utilizing social media or information
technology and strategic management.So there needs to be an effort that
combines financial and structural policies so that MSMEs can survive and
subsequently succeed in passing whatever crisis they will face next.
Kata kunci:Business Resileince, Innovation, MSME’s, Pandemic Covid -19
PENDAHULUAN
Kondisi perekonomian Indonesia mengalami guncangan yang cukup kuat sebagai dampak kebijakan pembatasan aktifitas sosial dan ekonomi dalam mencegah penularan virus COVID-19. Kementerian Keuangan memproyeksikan PDB Indonesia mencapai -0,4 dan pertumbuhan ekonomi melambat karena dalam tekanan akibat lemahnya prospek ekonomi global (Aliyah, 2020).
Pendapatan perkapita yang rendah berpengaruh terhadap daya beli masyarakat sehingga imbasnya menurunkan kinerja usaha dalam berbagai bidang. Secara umum dampak pandemi yang terus-menerus ini berhubungan dengan runtuhnya produktivitas (Iswahyudi, 2021). Berikut adalah data perusahaan Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai berikut:
Gambar 1 .Grafik Operasional Perusahaan selama Masa Pandemi Covd 19
Sektor yang sangat terdampak sehingga mengalami kemunduran besar adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dimana Bank Indonesia menyebutkan sebanyak 87,5 persen terdampak pandemi Covid-19 dan mengalami kebangkrutan (https://ekonomi.bisnis.com/ diunduh tanggal 8 Juli 2022).Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi keterpurukan diatas adalah dengan mengeluarkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2020. Program ini bertujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya dan diharapkan dapat membantu menghidupkan kembali UMKM.1. Sikap
terhadap krisis artinya dalam menghadapinya optimis, proaktif, melakukan diversifikasi, belajar dari pengalaman
dan mengambil tindakan untuk menjaga loyalitas pelanggan.
2. Karateristik
Bisnis, yaitu memiliki lingkungan organisasi yang merangsang berinovasi serta
mudah beradaptasi dan meningkatkan rantai produksi,
3. Karakteristik
Kewirausahaan, artinya wirausahawan yang tangguh memiliki keterikatan emosional
dengan perusahaannya dan memiliki karakteristik pribadi seperti fleksibilitas,
motivasi, ketekunan, efikasi diri dan integritas.
4. Hubungan
dengan institusi lain, mampu bekerjasama atau berkolaborasi dengan lembaga lain
dalam suatu ekosistem kewirausahaan seperti universitas, pusat penelitian dan
perusahaan lainnya.
5. Modal
sosial dan SDM, mendorong pelatihan staf yang inovatif, fleksibel, dan mudah
beradaptasi dan memperkuat jejaring
usaha.
6. Manajemen
Strategis yaitu memiliki visi ke depan /global dengan mengambil langkah-langkah
strategi yang disesuaikan dengan perkembangan baru, proaktif menangani faktor
risiko dan ketidakpastian serta menggunakan teknologi baru.
a.
Inovasi
Pengertian inovasi dalam usaha adalah tentang fokus pada sumber-sumber yang
memungkinkan perusahaan mengakses pemunculan ide dan menerapkannya dalam produk dan/atau layanan. Inovasi sangat
membantu para pengusaha UMKM untuk bertahan, sehingga disebutkan bahwa
kreativitas dan inovasi baik produk maupun kemasannya dapat berdampak positif
bagi pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) meskipun sedang dilanda
pandemi covid-19
ANALISIS
a.
Kebijakan
Pemerintah
Kebijakan dalam mengurangi dampak pandemi Covid 19 telah dilakukan di beberapa negara termasuk Indonesai untuk mengatasi dampak krisis terhadap UMKM. Langkah-langkah ini terbukti efektif atau setidaknya mampu memberi efek penguatan, adapun sebagai berikut:
Eropa:
Asia
Determinan
Ketahanan UMKM
Melewati masa pandemi
dengan tetap bertahan dan mengembangkan usaha bukan hal yang mudah maka dibutuhkan
kekuatan dari diri sendiri dan peruahaan, sehingga tetap dapat bertahan dan
keluar dari krisis dengan baik Berikut
adalah kajian dari berbagai literatur bagaimana dan faktor yang menjadi penentu
(determint) UMKM dalam konteks selama pandemi Covid 19:
No |
Penulis |
Kesimpulan/hasil penelitian |
Determinan |
1. |
(Morales, 2021) |
Inovasi dapat menjadi sumber utama
untuk kelangsungan hidup selama pandemi
Covid 19 |
1.
Pemanfaatan Teknologi
Informasi 2.
Terhubung dan
memiliki pengetahuan yang baik dengan supplier dan pelanggan. 3.
Optimalisasi
produksi.
|
2 |
|
Program
pemberdayaan digital marketing menjadi
pilihan strategi pemberdayaan pemasaran
produk UMKM untuk bertahan di tengah
pandemi Covid-19 |
1.
Menerapkan sistem Online pada aplikasi perdagangan 2.
Memanfaatkan pasar media sosial
|
3 |
(Nan & Park, 2021)
|
Bahwa UKM yang menggunakan Mobile
Money dalam bisnis sehari-hari mereka
mampu lebih efektif menangkal kerentanan penjualan di tengah pandemi Covid-19 |
Pemanfaatan teknologi digital berupa mobile money |
4 |
|
UMKM
perlu gesit dan adaptif dengan linkungan usaha untuk memastikan kelangsungan hidup mereka selama
dan setelah pandemi
|
1.
Meningkatkan kemampuan karyawan dalam bidang IT 2.
Penggunaan Teknologi dalam bisnis seperti
berinteraksi dengan pelanggan dan dalam
menarik investasi. 3.
Pemasaran berbasis digital, 4.
Memanfaatkan Internet sebagai platform untuk
mempromosikan produk, memberikan detail, melakukan interaksi tanya jawab dan mempermudah
metode pembayaran konsumen.
|
5 |
(Zuperkienė,
Šimanskienė, Labanauskaitė, Melnikova, & Davidavičienė, 2021) |
Ketahanan organisasi terhadap pengaruh
eksternal yang tidak terduga sangat penting. Pemilik UMKM selain harus
memiliki sifat ketahanan usaha juga harus dapat mendorong karyawan untuk tetap optimis sehingga dapat
berkolaborasi |
1.
Membuat ide
yang baru dan menyebarkannya kepada karyawan. 2.
Manajemen SDM
dan keuangan yang baik 3.
Mengadopsi
model bisnis baru yang bersumber dari penelitan para ahli/ilmuwan |
6 |
|
Pandemi
berpengaruh negative tehadap UMKM
namun disisi lain mampu menumbuhkan metode baru dalam usaha dengan
memanfaatkan peluang yang terjadi. |
1.
Pengiriman produk, 2.
Ekspansi bisnis, 3.
Meningkatkan kemitraan. 4.
Intervensi pemerintah dalam hal pengurangan pajak serta pinjaman bunga dan
kebijakan terkait lainnya.
|
7 |
(Hardilawati, 2020) |
Temuan hasil observasi tidak semua UMKM
merasakan penurunan omset penjualan dan harus menutup usahanya, ada UMKM yang
masih stabil dan mengalami peningkatan omzet penjualannya karena mereka
melakukan penyesuaian diri dalam hal produk dan melakukan beberapa strategi
pemasaran untuk bertahan. |
1.
Melakukan
penjualan melalui e-commerce mengingat karena masyarakat sekarang banyak
beralih ke belanja online. 2.
Melakukan
pemasaran produk dengan memanfaatkan teknologi digital (digital marketing)
untuk dapat menjangkau lebih banyak konsumen 3.
Melakukan perbaikan
kualitas produk dan kualitas serta jenis layanan. 4.
Meningkatkan
hubungan pelanggan (customer relationship marketing) untuk menciptakan
kepercayaan konsumen dan menumbuhkan loyalitas pelanggan
|
8 |
|
Ketahanan Usaha
terganggu akibat tekanan ekternal akibat pembatasan sosial sehingga pengusaha
UMKM berupaya melakukan cara-cara untuk mempertahankan bisnisnya |
1.
Melakukan
analisis kebutuhan pasar 2.
Memanfaatkan
koneksi dengan pelanggan melalui customer relationship 3.
Mempertahankan citra merk atau brand. 4.
inovasi
Peranan Manajemen Strategi Perusahaan 5.
Inovasi
produk mengikuti trend 6.
Inovasi
dan strategi pemasaran dengan memanfaatkan platform digital 7.
Sikap
rasa bersaing 8.
melakukan
efisiensi dan minimalisir resiko
|
9 |
(Hadjielias , Christof,
& Tarba, 2022) |
Peran kepemimpinan Pemilik atau -manajer sangat
mempengaruhi ketahanan usaha selama masa pendemi covid 19. |
1. Kemampuan
menjaga keseimbangan batin seorang
pemimpin perusahaan dalam menghadapi krisis akibat covid 19 2. Kemampuan
komunikasi yang baik dengan pegawai untuk menentukan langkah dalam
melaksanakan usaha di masa pandemi. 3. Perlunya
kebijakan terkait pengembangan ketahanan usaha di tengah pandemi.
|
10 |
|
Keadaan Pandemi
Covid 19 selain berdampak pada kehidupan usaha, pada sisi lain memberikan
peluang untuk maju dan berkembang dengan memanfaatkan potensi yang ada.untuk
bertahan dalam tekanan/krisis |
1.
Meningkatkan
kolaborasi atau menjalin kemitraan. 2.
Terbuka,
memanfaatkan teknologi digital, sosial media dan fleksibel serta lincah. 3.
Memahami
lingkungan ancaman ekternal dan memanfaatkan peluang yang ada seperti
memanfaatkan kebijakan, bantuan keuangan dari pemerintah, fleksibel dalam
usaha. 4.
Berinovasi,
dengan mengembangkan kreatifitas. 5.
Daya
tahan dengan mengembangkan strategi bisnis dan mempertahankan keseimbangan
dalam hidup keseharian dengan mengedepankan aspek kesehatan fisik dan mental
pegawai.
|
Pada
sisi lain dalam data tersebut bahwa inovasi dalam UMKM menjadi faktor
pengungkit sehingga ketahanan usaha menjadi lebih berhasil dalam mengatasi
krisis, yaitu:
1.
Inovasi
Produk, berupa pengembangan dan optimaslisasi produk yang sesuai dengan selera
pasar
2.
Inovasi
Pemasaran berupa pemanfaatan Teknologi digital dan media sosial untuk
berinteraksi dengan pelanggan
3.
Inovasi
dalam manajemen UMKM termasuk dalam pengembangan SDM dan manajemen stratejik
4.
Inovasi
dalam sistem pembayaran yang memudahkan pembeli dan penjual yang tidak dapat
berinteraksi secara langsung karena pembatasan sosial.
Sehingga
dengan demikian kolaborasi kebijakan finansial dan struktural dalam hal pengembangan
UMKM menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Finansial mencakup kebijakan pendanaan, kredit dan
perpajakan, Struktural meliputi pengembangan inovasi, jaringan kerjasama
dan internasionalisasi melalui pemanfaatan teknologi digital.
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
Kondisi UMKM mengalami banyak kemunduran akibat
kebijakan pembatasan sosial selama masa pandemi Covid 19, namun demikian masih
ada sejumlah kecil usaha yang tetap berjalan. Hasil analisis menunjukan bahwa
mereka yang masih tetap ada dan terus melakukan aktifitas usaha adalah ketika
memiliki ketahanan usaha. Katahanan usaha yang merupakan daya adaptasi dan
kemampuan untuk keluar dari tekanan sangat relevan untuk masa sekarang dan yang
akan datang. Sehingga apabila hal ini mampu dikembangkan maka akan menghasilkan
UMKM yang mampu bertahan meskipun iklim usaha yang tidak menentu atau dalam
kondisi krisis sekalipun.
Saran untuk pengembangan UMKM agar memiliki ketahan
usaha yang kuat sehingga mampu menghadapi berbagai krisis di masa depan adalah:
1.
Kebijakan
Finansial yang mendukung UMKM melalui:
a)
Dana
yang besar dan langsung
b)
Kebijakan
perpajakan yang meringankan
c)
Kemudahan
kredit bank dan keringanan dalam pembayaran.
2.
Mendorong
peningkatan kemitraan secara luas dengan berbagai lembaga termasuk lembaga
perguruan tinggi berupa kerjasama dalam bidang penelitian terkait hal yang
berhubungan dengan UMKM, meliputi
a)
Peningkatan
apasitas para pelaku UMKM terutama para pemilik/manajer dalam memahami kondisi
lingkungan usaha, melatih sikap dan kepemimpinan, juga disisi lain beruapaya
melakukan pengembangan kemampuan para pekerja di sektor ini agar dapat melahirkan ide kreatif untuk berinovasi.
b)
Survey
kebutuhan konsumen/pasar yang akan dijadikan dasar dalam inovasi produk atau
layanan.
3.
Internasionalisasi
UMKM melalaui penyediaan flatform digital yang ramah dan didukung internet yang
handal untuk mendukung pengembangan inovasi dalam fasilitasi penyediaan sarana
pemasaran, media komunikasi dan menjamin kepuasan pelanggan.
4.
Mendorong
inovasi untuk mengembangkan produk/jasa, pemasaran, transaksi keuangan, dan
manajemen stratejik
REFERENSI
Adam, A., Hassan, R., & Abdullah, H.
(2021). Maintaining The Survival of Malaysian SMEs During Covid-19 Outbreak:
Challenges and Suggestion for Management. ASEAN Entrepreneurship Journal
(AEJ), 7(1), 27-33.
Aliyah, N. (2020). The Impact of
Covid 10 on National Economic Growth ECONOMIC GROWTH. International
Proceeding Law &Economic, (pp. 62-68). Medan.
Andayani, I., Roesminingsih, M. V., & Yulianingsih, W. (2021).
Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pelaku UMKM Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Pendidikan Nonformal, 16(01), 12-20.
Castro, M. P., & Zermeno, M. G. (2020). Journal of
Entrepreneurship in Emerging Economics, 13(04), 721-746.
doi:https://doi.org/10.1108/JEEE-07-2020-0246
Hadjielias , E., Christof, M., & Tarba, S. (2022). Contextualizing
small business resilience during the COVID-19 pandemi: evidence from small
business owner-managers. Small Business Economics, 1-30.
doi:https://doi.org/10.1007/s11187-021-00588-0
Hardilawati, W. L. (2020). The Survival Strategy Of Smes During The
Covid-19 Pandemi (Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19). Jurnal
Akuntansi & Ekonomika, 10(1), 89-98. Retrieved from
http://ejurnal.umri.ac.id/index.php/jae
Hidayati, R., & Rachman, N. M. (2021). Indonesian Government Policy
and SMEs Business Strategy During The Covid 19 Pandemi. Niagawan, 1-9.
Iswahyudi, H. (2021). The persistent effects of COVID-19 on the economy
and fiscal capacity of Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 2(2),
113-130. doi:10.14203/JEP.29.2.2021.113-130
Juergensen, J., Guimon, J., & Narula, R. (2020). European SMEs amidst
the COVID-19 crisis: assessing impact and policy responses. Journal of
Industrial and Business Economics, 47, 499-510.
doi:https://doi.org/10.1007/s40812-020-00169-4
Le, H. B., Nguyen, T. L., Ngo, C. T., Pham, T. B., & Le, T. B.
(2020). Policy related factors affecting the survival and development of SMEs
in the context of Covid 19 Pandemi. Management Science Letters, 10,
3683-3692. Retrieved from homepage: www.GrowingScience.com/msl
Morales, S. O. (2021). Innovation as recovery strategy for SMEs in
emerging economies during the COVID-19 pandemi. Research in International
Business and Finance, 57, 1-9.
Mumini, K., & Hassan, K. (2021). Determinants of SMEs Survival Amidst
COVID- 19 Pandemi in Ilorin, Kwara State. Nigeria. International Journal of
Women in Technical Education and Employment (IJOWITED), 2(2), 25-29.
Retrieved from https://fpiwitedjournal.federalpolyilaro.edu.ng/
Nan, W., & Park, M. (2021). Improving the resilience of SMEs in times
of crisis: The impact of mobile money amid Covid-19 in Zambia. Journal
International Development, 34, 697-714. doi:10.1002/jid.3596
Putri, M. K., Yonatan, Anggadwita, G., & Hendayani, R. (2022).
Eksplorasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Bisnis Pada Masa Pandemi
Covid 19: Studi Kasus pada UMKM di Kabupaten Garut. jurnal IMAGE, 11(1),
54-68.
Razumovskaia, E., Yuzvovich, L., Kniazeva, E., Klimenko, M., &
Shelyakin, V. (2020). The Effectiveness of Russian Government Policy to
Support SMEs in the COVID-19 Pandemi. Journal of Open Innovation, 6(4),
1-20. doi:https://doi.org/10.3390/joitmc6040160
Rosmadi, M. L. (2021). Inovasi dan Kreativitas Pelaku Usaha UMKM di Era
Covid-19. Jurnal IKRA-ITH Ekonomika, 4(2), 87-94.
Saad, M. H., Hagelaar, G., Velde, G. V., & Omta, S. (2021).
Conceptualization of SMEs’ business resilience: A systematic literature review.
Cogent Business and Management, 8, 1-33. doi:A systematic literature
review
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM sebagai
Pilar Membagun Ekonomi Bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi Pembangunan),
04(01), 137-146.
Shih, W., & Montes, J. N. (2022). The Individualization of ERP in
SMEs for Sustainability Development. International Journal of Small and
Medium Enterprises, 5(01), 1-13.
Zuperkienė, E., Šimanskienė, L., Labanauskaitė, D., Melnikova, J., &
Davidavičienė, V. (2021). The Covid 19 Pandemi and Resilience of SMEs in
Lithuania. Journal of Enterpeneurship and Sustainability Issues, 8(3),
53-65. doi:http://doi.org/10.9770/jesi.2021.8.3(4)
Zutshi, A., Mendy, J., Sharma, G. D., Thomas, A., & Sarker, T.
(2021). From Challenges to Creativity: Enhancing SMEs’ Resilience in the
Context of COVID-19. Sustainability, 13, 1-16.
doi:https://doi.org/10.3390/su13126542
------, (2021). Analisis Hasil Survei
Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha. BPS RI.
Peraturan Perundangan-Undangan:
Undang Undang Nomor 20
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah
Website:
https://ekonomi.bisnis.com/ (diunduh tanggal 8 Juli 2022).
Komentar
Posting Komentar